4 Pemain Bulutangkis yang Pensiun Karena Cidera Lutut

Cidera lutut merupakan salah satu momok yang menakutkan bagi para atlit bulutangkis, beberapa atlit potensial bahkan harus terpaksa pensiun dini serta harus meninggalkan semua aktivitasnya sebagai atlit. Sangat disayangkan ketika cidera harus mengambil kesempatan emas para atlit-atlit top bulutangkis dunia.

Cidera Lutut atau Anterior Cruciate Ligament (ACL) adalah urat di dalam sendi yang menjaga kestabilan sendi lutut. Cedera ACL sering terjadi pada olah raga high-impact, seperti sepak bola, futsal, tenis, badminton, bola basket dan olah raga bela diri.

Umumnya ACL dapat cedera pada keadaan ketika sedang lari mendadak berhenti kemudian berputar arah, sehingga menyebabkan lutut terpuntir atau lompat dan mendarat dengan posisi lutut terpuntir.

Bella sedang mendapatkan perawatan

Seperti yang telah kita saksikan kemarin (17/5) di pertandingan semi final Sudirman Cup 2015. Antara Indonesia vs China pada partai tunggal putri. Bellaetrix Manuputty terpaksa harus mengundurkan diri dari lapangan setelah sebelumnya Bella salah tumpuan saat mendarat. Bella mengalami cedera lutut kiri saat berusaha mengembalikan bola dari Li Xuerui saat unggul 5-3 di gim pertama.

Inilah beberapa atlit bintang dunia yang terpaksa harus pensiun dini setelah mengalami cidera lutut.

Maria Kristin Yulianti (Women Single, Indonesia)

Maria Kristin Bersama Bronze Medal Olimpiade Beijing 2008

Maria Kristin Yulianti merupakan atlet bulutangkis asal Indonesia. Namanya makin dikenal setelah ia dan rekan-rekan lainnya berhasil mencapai final Piala Uber 2010. Sejak itu kariernya semakin menanjak.

Salah satu pencapaian terbaiknya adalah ketika ia berhasil meraih medali perunggu Olimpiade 2012. Maria yang saat itu datang ke Olimpiade dengan Wild Card secara mengejutkan berhasil mencuri satu medali di pesta olahraga terbesar di dunia itu.

Perjuangannya meraih medali di Olimpiade tak mudah, atlet asal PB Djarum ini harus melewati sejumlah pemain papan atas seperti Juliane Schenk, Tine Baun hingga Lu Lan. Ketiga lawannya itu adalah pebulutangkis yang memiliki peringkat jauh diatas Maria dan lebih diunggulkan. Namun, pebulutangkis asal Tuban ini berhasil mengalahkan mereka.

Tak lama usai meraih medali Olimpiade, cedera menjadi sahabatnya sehari-hari. Cedera di lutut kanan berkepanjangan membuat prestasinya menurun drastis sehingga ia terlempar ke 50 besar dunia. Hal ini membuat peraih medali emas Sea Games 2007 tersebut memutuskan untuk mundur sebagai atlet nasional, sebelum akhirnya memutuskan untuk pensiun dan menjadi pelatih di klub asalnya PB Djarum Kudus.

Wang Lin (Women Single, China)

Wang Lin saat menjuarai WBC 2010 di Prancis

Wang Lin mengumumkan pengunduran dirinya diusia 24 tahun, setelah menderita cedera lutut yang berkepanjangan. Gadis manis sang mamtan juara World Badminton Championship 2010 itu akhirnya mengumumkan pengunduran dirinya kepada fans dan rekan-rekanya yang telah mensuport dan berjuang bersama denganya pada tahun 2013 silam.

Pengumuman pensiunya Wang Lin ditulis lewat akun weibonya, berikut isinya:

"Hari ini adalah hari yang tepat untuk mengucapkan selamat tinggal. Terima kasih kepada pelatih yang selalu mendampingi saya, juga rekan se tim yang selalu berjuang bersama. Ini semua adalah kenangan yang sangat berharga. Besok adalah awal yang baru; tantangan yang baru. Dengan menggunakan pengalaman, pengetahuan dan kedua tangan, saya akan terus berjuang! Wang Lin! Juga berharap untuk semua agar besok akan menjadi hari yang lebih baik."(Sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia)

Di Kejuaraan Dunia (WBC) 2010, Wang Lin menang atas Wang Xin dan menjadi juara. Keinginan Wang Lin adalah ikut serta di Olimpiade Musim Panas London 2012. Namun karena cedera, Wang Lin kehilangan kesempatan untuk berpartisipasi dalam Olimpiade. 

Wang Lin adalah seorang gadis yang kuat. Dia terus berjuang dengan menahan rasa sakit, tapi cedera selalu datang lagi dan lagi. Hal itu membuat dia kembali bernaung kepada tim Provinsi (Zhejiang) sejak tahun 2012, karena kondisinya tidak memungkinkan untuk bisa terus berada dalam tim nasional, karena latihan disana berat.
 

Wang Xin (Women Single, China)

Wang Xin

Setelah Wang Lin pensiun ternyata Wang Xin pun harus pensiun juga. Sama seperti Wang Lin, Wang Xin mengumunkan pensiunya melalui akun weibonya yang dirilis 5 Desember 2013.

Di Akun Weibonya Wang Xin berkata : 

" Meletakkan raket , akan memulai perjalanan baru dalam hidup , berkat kehangatan keluarga, saya mengucapkan terima kasih kepada pelatih yang membantu saya, terima kasih semua untuk berjuang dengan persahabatan, terima kasih atas doa-doa Anda , tetapi juga berkat kemauan kita sendiri ...... masa depan yang serius dengan hati yang bersyukur , pindah , saya yakin besok akan lebih baik ! "

Jika Wang Lin sudah mencicipi gelar Juara Dunia 2010, tidak demikian dengan Wang Xin yang harus puas dengan runner up saat Wang Lin juara. Tapi Wang Xin sudah mencicipi perhelatan akbar Asian Games 2010 (Runner Up kalah dari Wang Shixian) dan Semifinalis Olimpiade London 2012 (sayang medali perunggu lepas dari genggaman akibat Wang Xin Cidera). 

Setelah setahun berkutat dengan cidera pasca Olimpiade London 2012, di London GPG 2013 Wang Xin come back, sayang pemampilan tidak ke performa Wang sebelum cidera. Dan turnamen terakhir yang diikuti Wang Xin sebelum memutuskan mundur dari bulu tangkis adalah Denmark Open Superseries Premier 2013, di R2 kalah dari Wang Shixian.

Wang Lin cidera saat di olimpiade london 2012

Dan kini sang legenda quartet Wang hanya menyisakan wang Yihan dan Wang Shixian yang masih aktif sampai sekarang. ( Quartet Wang: Wang Yihan, Wang Lin, Wang Xin, Wang Shixian).

Bao Chun Lai

Bao Chun Lai dan Xie Xin Fang

Masih ingatkah Anda dengan Bao Chunlai? Bersama Lin Dan, pria jangkung ini pernah jadi andalan tim bulu tangkis China dan memiliki banyak sekali penggemar, termasuk di Indonesia. Sekitar dua tahun lalu, dia mengundurkan diri dari persaingan bulu tangkis profesional. 

Sejak pensiun dari bulu tangkis pada 2011, Bao beralih profesi sebagai presenter. Dia memutuskan untuk melepas kariernya di bulu tangkis dan pensiun lebih cepat karena cedera lutut dan pergelangan kaki yang tak kunjung membaik.

Bao Chun Lai, adalah atlet kelahiran Chang Sha, 17 Februari 1983. Dia mengawali kariernya di Tim China junior dan prestasinya mulai melejit seketika itu. Bahkan apa yang diraih Bao Chun Lai saat itu melebihi rekan sekaligus rivalnya, Lin Dan.

Setelah naik kasta di tim senior, penampilan Bao Chun Lai cenderung menurun. Dia selalu berada dibawah bayang-bayang Lin Dan. Hingga berbagai cedera mulai bersarang ditubuhnya, membuat penampilan Bao Chun Lai semakin merosot. Kini, cedera lutut tahunan telah membuat Bao Chun Lai harus pensiun sebagai atlet. 

dalam sebuah wawancara, Bao Chun lai berbicara mengenai cidera lutut yang dideritanya 

Cedera saya yang paling parah berada di lutut, jadi setiap kali ingin bertanding saya akan rajin memakai pelindung. Cedera di lutut bisa dibilang akan menemanin saya selama berkarir, kadang baik , kadang buruk. Sekarang saya sedang melakukan pemulihan, kondisi cedera sekarang sangat stabil.

Related Posts:

Tweet